Treatment
1. SEGMENT
– 1
Segerombolan anak berlarian di sekitar koridor. Dua sahabar
yang saling berangkulan berjalan bersama sembari mengembangkan tawa mereka.
Bangku-bangku di sekitar koridor menampakkan murid-murid yang duduk dan
bercanda.
2.
SEGMENT – 2
Rere menyisir rambutnya yang panjang di depan cermin di
dalam kamarnya. Saat ia tersenyum, tiba-tiba saja rambutnya rontok sebanyak
genggaman tangan. Ia merasa panik, kepalanya berdenyut-denyut, hidungnya
mengeluarkan darah, lalu ia pingsan begitu saja.
3.
SEGMENT – 3
Pagi hari, sebelum Rere berangkat ke sekolah, ia duduk di
ruang makan bersama ibunya. Ia diam dalam kebisuan begitu lama dan hingga
akhirnya ia tidak memakan masakan ibunya. Ia pergi begitu saja.
4.
SEGMENT – 4
Rere berjalan menghampiri supirnya –Pak Budi—yang tengah
menunggunya di halaman rumah sambil membersihkan kaca mobil dan mereka pun
berangkat menuju ke sekolah Rere.
5.
SEGMENT – 5
Saat jam istirahat, Rere menikmati bekal yang dibawakan
ibunya di depan kelas. Ia duduk di sebuah bangku panjang sambil melihat
teman-temannya yang hilir mudik berjalan di depannya. Lalu seseorang datang
menghampirinya yang tak lain adalah Andrea sahabat Rere. Mereka pun bercanda
bersama.
6.
SEGMENT – 6
Rere lari di sepanjang jalan koridor sekolah dan berusaha menuju
taman belakang sekolah tepat waktu karena ia mempunyai sebuah janji untuk
bertemu dengan Arga di tempat itu.
7.
SEGMENT – 7
Rere menghampiri seorang laki-laki yang sudah menunggunya
sejak tadi. Lelaki itu adalah kekasihnya yang bernama Arga. Mereka tengah
berencana untuk bertemu sore nanti.
8.
SEGMENT – 8
Sore hari ketika Rere dan Arga tengah berjalan untuk pulang
setelah menonton film, mereka dihampiri oleh seorang pengemis. Pengemis itu
meminta sedikit uang dari mereka dan Rere pun memberikan uangnya pada pengemis.
9.
SEGMENT – 9
Saat jam istirahat sekolah, Rere tengah mencari-cari buku
Bahasa Jepang di perpustakaan, namun tak kunjung menemukan buku itu, lalu
Andrea datang dan membantunya untuk mencari buku. Ketika mereka telah menemukan
buku itu, terdengar suara barang jatuh di sana. Rere pun berusaha menolong Niko
yang menjatuhkan buku-buku. Penjaga perpustakaan datang menghampiri mereka
bertiga dan menghukum mereka karena perbuatan yang dilakukan Niko.
10.
SEGMENT – 10
Rere berlari dan masuk ke dalam toilet wanita. Ia berusaha
menghilangkan dan menghapus darah yang semakin banyak menetes dari hidungnya.
11.
SEGMENT – 11
Setelah Rere pulang dari sekolah, ia masuk ke dalam rumah
dan menjatuhkan tubuhnya ke atas kursi. Ibunya menghampirinya dan mereka saling
berbicara.
12.
SEGMENT – 12
Rere bertemu dengan Arga di taman belakang sekolah untuk
menyatakan keinginannya. Arga memberinya setangkai bunga. Mereka membisu sekian
lama, lalu Rere mulai mengatakan keputusannya. Arga hanya dapat membisu
mendengar kata-kata Rere.
13.
SEGMENT – 13
Rere menulis sepucuk surat untuk Arga di malam hari. Ia
mencurahkan semua alasannya dalam surat itu, tapi tiba-tiba saja hidungnya
mengeluarkan darah lagi dan iapun jatuh pingsan.
14.
SEGMENT – 14
Pagi hari, ibu Rere tengah menyuapi bubur kepada Rere, lalu
tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan Arga berdiri di sana. Menampakkan wajah
yang sedih. Ibu Rere keluar dari kamar dan memberikan waktu bagi mereka untuk
berbicara. Seketika itu juga Rere menghembuskan napasnya yang terakhir.
15.
SEGMENT – 15
Rere membayangkan masa lalunya, saat ia pertama kali
berjumpa dengan Arga di taman belakang sekolah. Di dekat sebuah pohon. Arga
memberinya setangkai bunga dan menanyakan namanya ketika ia pertama kali
melakukan MOS di sekolahnya.
16.
SEGMENT – 16
Saat jam istirahat sekolah, Arga tengah melamun dan duduk di
depan kelas. Andrea berjalan menghampirinya dan menyerahkan surat terakhir dari
Rere untuknya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar